Tempat yang selama ini menjadi tempat paling aman bagiku, sudah berubah. Dinding yang dulu selalu mendekapku kini sudah tak lagi saling mengenal. Kursi yang selalu memberiku nyaman, kini sudah tak ada. Hilang. Ranjang yang menjadi tempatku istirahat dari berisiknya dunia, kini sudah tak lagi di tempatnya, dipindahkan. Rasanya begitu asing. Aku tak lagi mengenalnya.
Segala suka duka di dalamnya mengabur, melebur bersama runtuhnya tembok berwarna violet kesayanganku itu. Aku tak diizinkan berpamitan pada semua yang telah menemani. Semuanya tiba-tiba hilang.
Kini tak ada yang tersisa, tak ada sekelebat kenangan, tak ada ruangan yang menyambutku pulang, tak ada tempat untukku istirahat.
Meski katanya ada gantinya, meski katanya akan dikembalikan. Namun tidak, rasanya tidak akan sama.
Asing.