by pinterest

A night To Remember

republish

sal
3 min readOct 29, 2023

--

Malam selalu bisa membuat segala hal menjadi romantis. Seperti saat ini, aku duduk di bibir pantai mendengarkan lagu fly me to the moon yang dinyanyikan oleh the macaroon project. Dunia tak pernah seindah ini sebelumnya hingga ada seorang menemani, menyenderkan kepalanya di pundakku. Dalam jarak sedekat ini aku bisa mencium wangi shamponya, mint. Tidak ada percakapan di antara kami. Hanya ada suara debur ombak yang berlomba menuju daratan. Langit malam ini cantik, tanpa awan dan bulan purnama bersinar terang. Indah sekali. Malam ini sempurna.

Hening.

Hening.

Aku menatap gelap di depan sana, memandangi luasnya lautan yang sebenarnya tidak terlihat jelas karena minimnya penerangan. Laki-laki di sampingku ini masih nyaman dengan posisinya. Kali ini ia melingkarkan tangan ke pinggang sambil sedikit menarik badanku. Ia mendekapku. Ada perasaan aneh ketika dipeluk, seperti ada yang membisiskkan bahwa dunia akan baik-baik saja. Peluknya membawa kehangatan, aku memejamkan mata, menarik nafas, merasakan kenyamanan.

“Tetap di sini ya? jangan pergi lagi. Aku sayang banget sama kamu.” suara beratnya memecah keheningan.

“Aku ngga kemana-mana, aku di sini, sama kamu. Aku juga sayang banget sama kamu.” ucapku sembari mengeratkan peluk.

fly me to the moon

let me play among the starts

Ia kembali menyenderkan kepalanya di pundakku. Ekor mataku mendapati ia sedang tersenyum sesekali memandangku. Senyumnya manis sekali, deretan gigi rapi dengan taring khasnya membuatku ikut tersenyum.

in other words, hold my hand

Ia menarik tanganku dan menautkan jemarinya. Ia mengenggamku, erat. Sambil sesekali mengusap punggung tanganku dengan jemarinya yang hangat. Aku merasa ada sejuta kupu-kupu menghinggapi perutku. Aman. Nyaman.

“Terima kasih” lirihnya.

“Untuk?” aku menjawab dengan sedikit bingung, karena seingatku, aku tidak memberinya apapun.

“Untuk ada di sini, di sampingku.”

Aku menatapnya, menaikkan alisku dan memasang wajah bingung. Ia paham. Ia tau apa yang aku maksud.

“Iya, terima kasih sudah mau menemaniku. Mengenggam tanganku melewati lika-liku dunia. Memelukku ketika dunia sedang tidak adil padaku. Terima kasih sudah lahir di dunia ini, terima kasih telah kembali kepadaku.” ucapnya diakhiri sambil mencubit pipiku. Gemas katanya.

Aku tersenyum, menatapnya penuh arti. Mataku berkaca-kaca.

“Terima kasih juga ya, sudah mau menungguku. Aku janji ngga akan kemana-mana lagi. Aku udah nemu duniaku yaitu kamu. Terima kasih juga sudah merangkulku, membawaku ke dunia yang lebih baik. I Love you.” air mata mengalir membasahi pipiku. Kita berdua saling melemparkan senyum. Saling mendekap kembali. Lebih erat.

In other words, baby, kiss me

Ia melepas peluknya, menatapku penuh arti. Lelaki di hadapanku ini kembali tersenyum menampilkan taring kesukaanku. ia menangkup pipiku, “I love you” lirihnya sambil mengecup bibirku singkat.

“I love you more.” aku membalas kecupannya.

Fill my heart with song
And let me sing forevermore
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, I love you

Dan malam itu kita habiskan untuk saling mencurahkan segala berisik di kepala diselingi dengan candaan yang membuatku tertawa terbahak melupakan kejamnya dunia. Suara ombak masih setia menemani, bulan masih bersinar terang dan sesekali terdengar kicauan burung menemani kami menghabiskan malam yang indah. Saling mendekap, saling bergenggam, dan saling membisikkan kalimat sayang.

Malam ini akan selalu kukenang.

Terima kasih telah menemani, Gyu.

Jumat, 10 Desember 2020.

--

--

sal
sal

Written by sal

menuang segala berisik di kepala.

No responses yet